DPR Dinilai Belum Jadi Contoh Penerapan Nilai Pancasila
Jakarta - Sebagai wakil rakyat, anggota DPR sudah seharusnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun saat ini DPR dinilai belum menjadi contoh dalam penerapan nilai-nilai Pancasila.
"Tugas dan tanggung jawab mereka adalah sebagai pembawa aspirasi masyarakat dan lembaga pembuat peraturan perundang-undangan, namun belum mampu menjadi contoh atau role model yang baik dalam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila," ujar Mahasiswi President University Novela Permata Sari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10/2017).
Novela bersama dua rekan sekampusnya, Denisa Amelia Kawuryan dan Bryan Johanes Rengkung meraih Juara III Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2017. Ketiga mahasiswa President University angkatan 2015 ini berhasil mempresentasikan karya tulisnya yang berjudul 'Pengamalan Nilai Pancasila Melalui Penegakan Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2014 – 2019'.
"Alasan pemilihan judul tersebut, karena kami melihat bahwa DPR sebagai lembaga perwakilan masyarakat memiliki tingkat kepercayaan terendah dibandingkan institusi lain," jelas mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional asal Pontianak ini.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dan Universitas Mercubuana ini bertema 'Pengamalan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara'. Di final yang berlangsung pada 26-27 September 2017 di Hotel Horison Bekasi ini mereka mampu menjadi 3 yang terbaik dari 20 peserta yang masuk final dengan total peserta 335 mahasiswa dari 134 universitas.
Dalam kesempatan yang sama, Denisa yang juga dari Jurusan Hubungan Internasional asal Samarinda menekankan betapa pentingnya mengaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di lingkungan kampus hal ini juga sejalan dengan penerapan core values of President University yang memang berlandaskan pada Pancasila.
Sementara itu menurut Bryan meski waktunya mepet untuk persiapan, namun dengan dukungan pihak Student Affairs Department, mereka mampu melewati persaingan kompetisi yang sangat ketat. Padahal menurutnya judul karya tulis dari masing-masing peserta sangat unik.
"Tentu juga berkat persiapan kami dengan melakukan beberapa brainstorming, konsultasi dengan dosen dan membaca referensi atau literatur," ungkap mahasiswa Jurusan Teknik Informatika asal Manado ini.
(ega/nwy)
Source : Detik News